Monday, April 1, 2013

Belajar Ikhlas dari Warung Sebelah



Hari itu, di bulan Juni 2012, kami ada perjalanan cek fisik dari Dili ke Maliana. Perjalanannya makan waktu 4 jam sekali jalan. Setelah perjalanan panjang pulang dari Maliana di Bobonaro, kami tiba kembali di Dili pukul 21:20 waktu setempat.

Dili itu, jangan dibandingkan dengan Batam apalagi Jakarta. Sama Pangkalpinang atau Kendari aja mungkin masih kalah, kok. Jam 9 itu, jalan utama Dili udah sepiiiiiiii banget, mobil lewat bisa dihitung dengan jari. toko2 nyaris semuanya sudah pada tutup.
Situasi ini memang bikin bingung karena kami belum ada yang makan malam :(
Pilihan akhirnya (lagi lagi) jatuh ke Eastern, yang paling dekat hotel, oleh karena itu sering betul kami makan di situ.  Eastern itu, judulnya sih resto burger, tapi isinya selain burger juga jualan chinese food. Dan yang paling penting itu.. harganya murah (untuk ukuran Dili) dan rata-rata sama untuk setiap paketnya..
Naah kali ini saya memilih menu..
#halah !!
::kok ngomongin makanan, sih !? bukan ituu.....!

Menjelang jam 10,  kami melihat anak yang punya toko merangkap kasir, keluar membawa 4 kotak burger. Saya perhatikan ia membagikannya kepada 4 anak kecil penjaja pulsa Timor Telecom yang masih menunggu pelanggan ( khususnya setap-setapnya PBB dan tentara/polisi Australia yang rata2 pada tinggal di hotel2 sekitar sini).
::setap ! Jadi inget para "junior asisten setap"-nya tax-inaer nih :p

Kami goda dia aslinya sih sok-sokan pake english ) : "Kenapa ngga dituker pulsa aja, Ce?" 

Dia cuma ketawa aja dan menjawab naah.. "cara" menjawab nya ini bikin ketohok yang pertama. Dia jawab dengan bahasa indonesia meskipun patah2  berlogat campuran chinese dan bagian tertentu di Indonesia ) : "Itu kan burger dan kentang yang tidak  laku.. Kalau disimpan, besok juga basi.. Bagus dikasih orang biar ada manfaat. Lagipula semua kebaikan pasti kembali ke kita lagi kok, kadang2 berlipat ganda.." 
( ini lagi.. denger "isi" jawaban itu jadi ketohok yang kedua kali :p )

Saya jadi mikir: kalo saya jadi dia, belum tentu saya bersedekah dengan ikhlas seperti itu lho.. 

Tapi oke deh.  Dari sisi matematika sedekah yang selama ini saya diajari, sedekah kita akan kembali berlipat-lipat ganda.. Bisa jadi karena itulah rejeki si Eastern lancar. Sepertinya, nyaris tiap kali ke sana, meja kosong cuma ada satu dua saja..

Yang paling bikin saya merasa tertohok itu sebetulnya ini: dia ini sedekah ikhlas tanpa beban loh.. Bukan karena tahu, bukan pula karena mengharap balasan yang berlipat ganda..

Nah.. Kalo saya dan Anda, gimana ?  
#ehsalah
::saya aja, ding..
...


repost dengan sedikit editan info tambahan dari FB Notes tanggal 15 Juni 2012
https://www.facebook.com/notes/ari-ams/belajar-ikhlas-dari-warung-sebelah/10150904991552663

No comments:

Post a Comment