Wednesday, October 30, 2013

Melupakan..

忘記 她 等於忘掉了一切
等於將方和向拋掉
遺失了自己

http://www.youtube.com/watch?v=OcqNr_a8IPE

Iya ini lagu lawas. In Cantonese, pulak nya..
Judul lagunya dalam cantonese; Mong Gei Ta, atau Wàngjì Tā dalam mandarin, atau Forget Him dalam bahasa inggris.
Tapi liriknya itulah yang mau ane komentarin.. Etepatnya sik bukan dikomentarin, tapi mau disangkutpautkan dengan sebuah situasi seorang kawan, tentang melupakan ^ ^

Dan secara ane cowok, "him" (他) ane ganti "her" (她). Bunyinya sih masih sama-sama aja: Tā ^ ^
Namun, secara penyanyi (jadul) nya cewek semua, aslinya mah "him"

Nach,
mari kita sangkutpautkan isi lirik itu dengan "melupakan"

Biasanya nih ya, pengalaman pribadi dan pengalaman orang:  Bila kita sengaja menghindar memaksa diri melupakan seseorang ituh, biasanya sik yang ada malah enggak bisa lupa.
OK, mungkin memang tidak pernah disinggung-singgung lagi, tidak pernah dibicarakan lagi.. Tetapi sebenere kan masih di situ, masih ada di dasar hati dan memori..
Persis kayak orang benci, yang ada malah dipikiriin terus setiap saat, setiap hari..

Keknyah cara terbaik memang ngga usah dilupakan, biarkan saja itu memperkaya pengalaman kita. Syukur-syukur jadi pengalaman indah yang layak dikenangkan..
Kadang-kadang, kalo ane sik, pengalaman pahit pun, nun suatu ketika beberapa waktu kemudian, menjadi kenangan yang penuh hikmah dan ternyata ada hikmahnya.. Bahkan suatu saat, bisa jadi, orang atau sesuatu yang kita lupakan itu bisa ketemu lagi dan/atau dibicarakan kemudian sambil ketawa ketiwi dan <del datetime="2013-10-30T08:11:37+00:00">makin disesali</del> disyukuri...

Jadi, IMSO ( in my sotoy opinion), kalo mau move on itu ngga usah dipaksa sampe segitunya, kalee
Niatnya oke kudu kuat, tapi caranya tidak perlu dengan pemaksaan.

Bukan begitu, Teman ?

Tabik,
Ari AMS

PS:
1) lirik lagunya udah ada di link youtube di atas, kalo penasaran isinya apa silakan diklik dan atau didengarkan. lagunya sendiri sih enak enak aja kok..
2) berasa ngga sik sebenere lirik teks itu ngga terlalu nyambung dengan apa yang ane tulis ? berasa yah ? heheh.. samma doong #ups

Tuesday, October 29, 2013

Terima kasih


Terima kasih TUHAN
Hari ini saya belajar bagaimana rasanya dipermalukan..
Hari ini saya merasakan bagaimana rasanya dihinakan dan diabaikan/dihindari

Karena itu saya berjanji tidak akan mempermalukan, menghina, dan atau mengabaikan seseorang
Karena apa yang kecil bagi saya, bisa jadi besar buat orang lain

Tuesday, October 8, 2013

Orang Orang Kaya Yang Terpinggirkan

Hari  ini, karena 3 tugas yang berbeda, saya  harus meeting marathon di Pangkalpinang - Bandara Soetta Kab. Tangerang, dan akhirnya tiba malam ini di Solo (meeting nya sih besok pagi).

Malam ini, di mulut orong pinggir jalan Jalan Slamet Riyadi, saya menyaksikan betapa kayanya seorang Ibu Warung pinggir jalan. Oke, kejadiannya memang tidak luar biasa.. namun pesan yang saya tangkap luar biasa:

Jam 20.30 WIB tadi, duduk di depan warung yang saya maksud tadi seorang Ibu tua yang (maaf) cacat tangannya. Sementara itu, si Ibu Warung ingin lekas pulang, padahal sepertinya dagangannya masih cukup banyak tersisa.
Lalu ibu itu saya lihat menuang sop ( atau soto ? ) dari panci besar ke sebuah mangkuk kaleng.
Ibu Warung ( IW ): Ibu sudah makan ? Ibu mau sop ?
Ibu Tua ( IT ): *berpikir sejenak* Tapi saya ngga sanggup beli..
IW : Oh ini ngga beli kok Bu..Saya hanya ingin memberikan ini buat anak-anaknya Ibu..
Maka terjadilah mangkuk kaleng itu berpindah tangan.
Setelah berterima kasih, Ibu Tua itu pun pulang.

PS: Saya ngga tau apa yang terjadi setelah itu dengan mangkuk kalengnya :p  Tapi melihat kejadiannya, simpulan saya si Ibu Tua itu warga yang tinggal di sekitar situ,  bukan orang mampu, punya anak masih kecil-kecil, dan mungkin mereka malam ini belum makan..

Kejadian ini mungkin biasa buat Anda. Amalnya  mungkin ngga ada artinya dibandingkan apa yang biasa Anda lakukan..
Tetapi coba lihat lagi deh.. si Ibu Warung ini jelas bukan orang kaya, setidaknya tidak sekaya saya dan Anda, namun ia masih bisa care dengan tetangganya, dan tidak berat sama sekali berbagi dengan mereka..

Saat itu juga mendadak saya merasa miskiiiin sekali.
Saat itu juga saya merasa Ibu Warung ini kaya sekali. Hanya saja mereka bukan kaya secara materi. Hanya saja orang-orang kaya seperti ini sering luput diberitakan, terabaikan, dan mungkin ngga akan pernah masuk di cover majalah tentang bisnis dan dunia usaha..
Karena itu saya merasa terpanggil untuk memberitakan. Saya merasa terpanggil untuk bersaksi bahwa Ibu Warung ini sungguh orang kaya dan orang baik.

BarakALLAHu, ya Ibu.. Semoga TUHAN senantiasa memberkati..

Dan akhirnya ternyata benarlah kata kawan saya, akun twitter @deni_rt.
Di Path-nya dia berkata: Kasihan. Beberapa orang sungguh begitu miskin; yang mereka punya hanya uang < ini aslinya berbahasa Inggris, sih..

Makasih Bro, gw sekarang bener bener jadi ngerasa fakir miskin *nunduktersipumalu*
Makasih atas pelajarannya, Bu Warung.. Saya bisa ada di situ, menyaksikan semua itu, insyaa Allah bukan kebetulan. Saya pasti sedang di-slenthik Gusti Allah: Amal mu ki opo wae, tah Le..?!

PS lagih: Saya ketinggalan momen pas beralih tangan. Ini udah semenit kemudian.
                   Foto dicolong diam-diam pake sabak elektronik-nya galaksi