Friday, December 22, 2006

Sedekah anyone?....this is serious

Informasi dari Mas Satriyo 

Sorry teman-teman semua....
 
Just update Info mengenai rekan kita Siti Khadijah yg saat ini sedang berjuang utk sembuh ...
Saat ini Siti Khadijah berada di ICU RS UKI, Jakarta Timur dalam keadaan tidak sadar..
Biaya pengobatan kalo kita lihat sekilas di Informasi itu utk ICU berkisar Rp. 700.000 an / hari, itu hanya kamar dan dokter..
Kalo dengan obat atau tindakan ... berarti akan bertambah biayanya ....
Keluarganya terbilang bukan dari keluarga yg mampu ....tetapi dari raut muka mereka masih menaruh harapan utk anaknya bisa sembuh ...
Saat ini kepala bagian belakangnya sebagian pecah serta paru2 nya banyak cairannya ( kemungkinan besar darah ) ...
Kawan kita Siti Khadijah masih sangat membutuhkan support doa dan biaya dari kita semua ....
Selagi kita mampu dan bisa ....
Mari kita galang dana buat rekan kita Siti Khadijah  .... walaupun baru 3 minggu bergabung tetapi Siti Khadijah sudah bagian dari kita .....
 
Berikut disisipkan foto dan video di RS UKI ...
 
salam hangat dan jabat erat selalu,
Bowie 

----
Dear Friends,
 
With this email, I would like to invite you all to extend your generosity to help a young woman who is fighting for her life at this very moment.  
 
Her name is Siti Khodijah, but her friends know her as DJ. She has just graduated from university & was attending our IM3 training to prepare her to become a Call Center agent of IM3, Indosat. She was halfway through her Product Knowledge training when she was struck by a Kopaja bus on her way to our center. It was early in the morning when seven people crossed Daan Mogot street & were already halfway through when the bus at high speed swerved to avoid a motorcycle & hit them head on. Two high school kids managed to escape, but five people went down. One of them happened to be one of my own trainers,E, but she & another girl, TJ, managed to stand up again & didnt suffer any injuries except for minor bruises. The other three were more seriously hurt. One was rushed to Permata Hijau Hospital, while two of them were left unconscious on the road. DJ cracked her skull & was bleeding profusely (her right eye nearly popped out) while Dina cracked her shoulder. They were immediately taken to RS Cengkareng by E, TJ & my other trainer who came to help, YAI.  
 
Dina was only admitted to the ER for a few hours before her family came to transfer her to another hospital where she underwent surgery to have pins placed on her broken shoulder.  
 
DJ's family didn't come from a well-off family & so encountered difficulties to find hospitals who would take DJ into the ICU with their limited budget. We spent hours to phone hospitals in Jakarta & was rushing with time as DJ had to immediately undergo surgery to stop the internal bleeding in her head. It was difficult to hear that the ICU in most hospitals that we contacted were already full. One that still had space left could not accept patients with reference as being from poor family. This was a crushing blow.  
 
When we finally found a hospital that would accept her, 10 hours had passed since her accident. All the while, she was lying in the ER with bandages on her head & infus (injection? I forgot the English term for this). She was in & out of consciousness, occasionally screaming, crying & struggling to get free (She had to be restrained both hands & feet).  
 
This was a week ago, on Thursday, 14 December 2006. Now, on Friday, 22 Dec, she is still in the hospital (RS UKI) in ICU, but still no surgery yet. Her consciousness level is 5, where normal people is 15. Her family has to spend around  3 mill a day as she has to be fed thru a tube in her chest. Her head is heavily swollen now but her eye is reported to be getting better.
 
Everyone at Teleperformance Indonesia & PT Indosat is doing our best to support the family, but we are inviting you to lend your hand as well to help this unfortunate family. I personally know DJ as a smart trainee & was performing well in class.  
 
I do not have their account numbers at the moment. But if you are interested to donate your money to them, please let me know & hopefully by then I would have had their numbers ready.  
 
Nothing is too little. No matter how much you donate, I'm sure they will be greatly appreciated by DJ's family. May your intention to help unfortunate people be directly rewarded by God AlMighty.   
 
That is all from me at the moment. SHould you have further questions, please do not hesitate to contact me at this email address.
 
Please distribute this to those who care.
 
Thank you for your kind attention.
 
Yours,
 
Tari Savitri 
 
Senior Trainer
PT Teleperformance Indonesia
Indosat Building, Jln Daan Mogot Km 11
Jakarta Barat      

Thursday, December 21, 2006

Chairil Anwar: Do'a



kepada pemeluk teguh:


Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namaMu


Biar susah sungguh

mengingat Kau penuh seluruh


cayaMu panas suci

tinggal kerdip lilin di kelam sunyi


Tuhanku


aku hilang bentuk

remuk


Tuhanku


aku mengembara di negeri asing


Tuhanku

di pintuMu aku mengetuk

aku tidak bisa berpaling


Chairil Anwar (13 November 1943)





Wednesday, December 20, 2006

Mereka Yang (Kadang) Terlupakan di Hari Raya

Hari raya.  

Saya rasa, yang namanya hari besar keagamaan atau kebudayaan, apapun itu apakah itu idul fitri, idul adha, natal, galungan/kuningan, sincia, cengbeng, atau apapun deh yang lainnya, adalah sarana yang paling pas untuk
melakukan silaturahmi dengan segenap anggota keluarga dan/atau tetangga sekitar. Orang-orang berebut mudik lebaran atau natalan merupakan salah satu bukti dari ketepatan atau pasnya situasi tersebut. Rasa rindu itu bahkan sampai2 dibikin lagu semacam "i'll be home for christmas..etc" dan lain-lain.. dan lain-lain..

Tapi ngga semua orang lho ternyata, yang memiliki "kemewahan" semacam itu.

Pernah ngga kepikiran bagaimana nasib para prajurit yang
tugas di perbatasan ? Karena tugasnya, mungkin ia tidak boleh pulang
untuk berhari raya dengan keluarga.

Atau mungkin petugas pemadam ? Yang
saya tahu kalo yang di dekat rumah orangtua saya, jumlah orangnya
ngepas, jadi meskipun status resminya libur, kalo tiba-tiba ada
kejadian dan memerlukan seluruh petugas, terpaksa ia harus merelakan
diri bertugas pula.

Oh iya, satpam kompleks perumahan tempat tinggal
Anda ?
Giliran "penduduk" bersuka cita, mereka mungkin malah harus bekerja ekstra keras dan meninggalkan anggota keluarga yang merindukan kehadiran mereka.

Polisi ? Apalagi saat mudik, giliran kita bersukaria (halah) dengan kendaraan yang nyaman (halah lagi), mereka tidak lebih baik nasibnya, harus berdiri diterpa panas terik hujan badai dan gelombang lautan (euleuh, terlalu hiperbola ya?) untuk mengatur agar kendaraan kita bisa melaju dengan aman dan nyaman dan tiba di tujuan dengan selamat. Kita sudah sampai bersilaturahmi, mereka mungkin belum sempat meninggalkan tempat tugasnya.

Oh iya.. jangan lupa, bagaimana dengan Koster Gereja (hmm.. kira2 Marbot-nya Gereja deh) ? Jaman saya
masih sempat bertugas jadi putra altar, dari misa yang mungkin 5-6x
dalam semalam, pagi, dan siang kontinyu, kebagian 2 tugas aja udah sangat ABCD (aduh bo capek deh.. istilahnya
sesek ;p)..  Lha beliau 5-6x tugas seluruhnya, je..  mugkin sempetnya
ngumpul sama keluarga baru tanggal 25 malam, atau malah besoknya.. 
 
Marbot Masjid, nasibnya juga tidak lebih baik dari Koster Gereja. Apalagi yang bertugas juga untuk shalat ied di lapangan. Bayangkan, ketika Anda sudah selesai dan segera berbagi salam dan tawa bahagia, mereka masih harus berjuang membersihkan sampah-sampah alas koran yang sering ditinggalkan jamaah shalat (hayo ngaku hayo ?)

Siapa lagi ya? Operator telepon.. Saat keluarga mereka tengah berkumpul, mungkin mereka malah sibuk dicela orang ini itu, "kok combo saya bla-bla-bla?" "kok HP saya bla-bla-bla?" "maaf Mas, tahu nomor telepon ayah saya nggak ya?" dst dll dsb

Belum lama, kita habis merayakan Idul Fitri, lalu kemarin ini Galungan.. Sebentar lagi ada Natalan dan disusul kemudian Idul Adha..

Lalu ? Maksudnya ?
Ya kagak ada apa-apaan sih Boss..  saya sih emang bagian yang reseh ngingetin doang..

selanjutnya, terserah Anda.. (halah, iklan banget yak..)

Japanese Love Story

ini sebenarnya cerita lama, tapi dulu sih nama2nya bukan itu.
tapi kok cocok banget gitu, maksud saya, tadi siang baca puisi sapardi djoko damono yang ini nih:
 
AKU INGIN
oleh: Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


----

Toshinobu Kubota, yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal
kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih
baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang
disembunyikan di dalam kantong kulit.

"Di sini keadaan sulit," katanya sambil memeluk putranya dan mengucapkan
selamat tinggal. "Kau adalah harapan kami."

Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan transport gratis bagi
pemuda-pemuda yang mau bekerja sebagai penyekop batubara sebagai imbalan
ongkos pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas di Pegunungan
Colorado, keluarganya akan menyusul.

Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal lelah. Urat emas yang
tidak besar memberinya penghasilan yang pas-pasan namun teratur. Setiap
hari ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua kamar, Shinji merindukan
dan sangat ingin disambut oleh wanita yang dicintainya. Satu-satunya yang
disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu nasib ke Amerika adalah
terpaksa meninggalkan Asaka Matsutoya sebelum secara resmi punya
kesempatan mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga mereka sudah lama
berteman dan selama itu pula diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka.

Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang menawan membuatnya
menjadi putri Keluarga Yoshinori Matsutoya yang paling cantik. Shinji baru sempat
duduk di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan mengarang
alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah gadis itu agar bisa betemu
dengannya. Setiap malam sebelum tidur di kabinnya, Shinji ingin sekali
membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan memeluk gadis itu.
Akhirnya, dia menyurati ayahnya, meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya.

Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan rencana
untuk membuat hidup Shinji menjadi lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan
mengirimkan putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka bekerja
keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan bekerja sama dengan Shinji selama
setahun dan membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas. Diharapkan,
setelah setahun itu keluarganya akan mampu datang ke Amerika untuk
menghadiri pernikahan mereka.

Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu bulan berikutnya untuk
mengubah pondoknya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang
sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan menata bekas tempat
tidurnya agar pantas untuk seorang wanita. Gorden dari bekas karung goni
yang menutupi kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga dari
bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur dia meletakkan wadah kaleng
berisi bunga-bunga kering yang dipetiknya di padang rumput.

Akhirnya, tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya sepanjang hidup.
Dengan tangan membawa seikat bunga daisy segar yang baru dipetik, dia
pergi ke stasiun kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit ketika kereta
api mendekat lalu berhenti. Shinji melihat setiap jendela, mencari senyum
dan rambut ikal Asaka.Jantungnya berdebar kencang penuh harap, kemudian
tersentak karena kecewa.

Bukan Asaka, tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang turun dari kereta api.
Gadis itu berdiri malu-malu di depannya, matanya menunduk. Shinji hanya
bisa memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar diulurkannya buket
bunga itu kepada Yumi. "Selamat datang," katanya lirih, matanya menatap nanar.
Senyum tipis menghias wajah Yumi yang tidak cantik.

"Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku datang ke sini," kata
Yumi, sambil sekilas memandang mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi.

"Aku akan mengurus bawaanmu," kata Shinji dengan senyum terpaksa.

Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak Matsutoya dan ayahnya
benar. Yumi memang punya intuisi bisnis yang hebat. Sementara Shinji
bekerja di tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di sudut ruang duduk,
dengan cermat Yumi mencatat semua kegiatan di tambang. Dalam waktu 6
bulan, asset mereka telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan senyumnya yang
tenang menghiasi pondok itu dengan sentuhan ajaib seorang wanita.

Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan, keluh Shinji dalam hati, setiap
malam sebelum tidur kecapekan di ruang duduk. Mengapa mereka mengirim
Yumi?
Akankah dia bisa bertemu lagi dengan Asaka? Apakah impian lamanya untuk
memperistri Asaka harus dilupakannya? Setahun lamanya Yumi dan Shinji
bekerja, bermain, dan tertawa bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan
cinta.
Pernah sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk ke kamarnya. Pria
itu hanya tersenyum canggung. Sejak itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan
jalan-jalan berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di beranda
setelah makan malam.

Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur punggung bukit,
membuat jalan masuk ke tambang mereka longsor. Dengan kesal Shinji mengisi
karung-karung pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk membelokkan
arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, tetapi tampaknya usahanya sia-sia.
Tiba-tiba Yumi muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang terbuka.
Shinji menyekop dan memasukkan pasir kedalamnya, kemudian dengan tenaga
sekuat lelaki, Yumi melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung
lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki terbenam lumpur setinggi
lutut, sampai hujan reda. Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang
ke pondok.

Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah, "Aku takkan dapat
menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. Terima kasih, Yumi."

"Sama-sama," gadis itu menjawab sambil tersenyum tenang seperti biasa,
lalu tanpa berkata-kata dia masuk ke kamarnya.

Beberapa hari kemudian, sebuah telegram datang mengabarkan bahwa Keluarga
Matsutoya dan Keluarga Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun
berusaha keras menutup-nutupinya, jantung Shinji kembali berdebar-debar
seperti dulu karena harapan akan bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi
pergi ke stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka turun dari
kereta api di ujung peron.

Ketika Asaka muncul, Yumi menoleh kepada Shinji. "Sambutlah dia," katanya.

Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, "Apa maksudmu?"

"Shinji, sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri Matsutoya yang kau
inginkan. Aku memperhatikan bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam
acara Perayaan pesta bunga lalu." Dia mengangguk ke arah adiknya yang sedang
menuruni tangga kereta. "Aku tahu bahwa dia, bukan aku, yang kauinginkan
menjadi istrimu."

"Tapi..."

Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. "Ssstt," bisiknya. "Aku
mencintaimu, Shinji. Aku selalu mencintaimu. Karena itu, yang kuinginkan
hanya melihatmu bahagia. Sambutlah adikku."

Shinji mengambil tangan yumi dari wajahnya dan menggenggamnya. Ketika Yumi
menengadah, untuk pertama kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis
itu.
Dia ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, ingat malam-malam
tenang yang mereka nikmati di depan perapian, ingat ketika Yumi
membantunya mengisi karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa yang
sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak diketahuinya.

"Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan." Shinji merengkuh gadis itu ke
dalam pelukannya dan mengecupnya dengan cinta yg tiba-tiba membuncah
didalam dadanya.

Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan berseru-seru, "Kami
datang untuk menghadiri pernikahan kalian!"

Murid Bodoh VS Murid Pintar


Sewaktu kita sekolah atau kuliah,
murid/mahasiswa di kelas dapat dibagi dalam 3 kategori : murid pintar,
murid rata-rata dan murid bodoh. Setiap orang tua pasti menginginkan
anaknya masuk ke kategori pertama yaitu murid yang pintar dan
menghindari yang terakhir atau murid bodoh. Orang tua seringkali
mendaftarkan anaknya untuk kursus ini, kursus itu agar nilai anaknya
menjadi bagus. Orang tua sering kali memfokuskan pada kelemahan anaknya
dan berusaha menutup kelemahan anaknya itu.

Pada suatu workshop,
peserta ditanya: jika anda mempunyai anak yang menyukai menggambar
tetapi nilai matematikanya tidak bagus. Keuangan anda hanya cukup untuk
membiayai 1 jenis kursus, kursus apa yang akan anda berikan ke anak
anda? Hampir semua peserta menjawab : kursus matematika.

Murid
yang pintar biasanya adalah tipe yang ngotot dalam belajar, mereka
takut kalau tidak bisa mengerjakan ujian, stress jika mendapat nilai
buruk. Tipe murid inilah yang
biasanya ikut les ini dan itu, karena mau SEMUA pelajarannya mendapat
nilai baik. Murid yang bodoh biasanya adalah tipe orang yang masabodoh,
mereka tidak terlalu memikirkan akan dapat nilai berapa. Murid tipe ini
biasanya mempunyai SESUATU yang sangat mereka sukai dan mereka lebih
suka melakukan hal itu daripada belajar. Sedangkan murid rata-rata
berada di antara 2 kategori itu.

Di
kemudian hari, siapakah yang akan lebih sukses atau kaya dalam
kehidupannya? Sukses di sini harus dibedakan dengan kaya. Menjadi kaya
berarti mempunyai lebih banyak uang, sedangkan sukses berarti
mengerjakan hal yang mereka sukai dan menyukai yang mereka kerjakan,
dan orang-orang menghargai apa yang mereka kerjakan. Dalam banyak
kasus, banyak murid yang bodoh semasa sekolah dan kuliah menjadi orang
yang sukses, dan banyak pula yang menjadi sukses dan kaya. Sedangkan
murid yang dulu pintar banyak juga yang menjadi kaya tapi sedikit yang
sukses.

Mengapa demikian ? Karena dari kecil
murid yg bodoh sudah terbiasa FOKUS kepada KEKUATAN yg dia miliki, dan
tidak terlalu peduli dengan kelemahannya. Sedangkan murid yang pintar
biasanya TIDAK FOKUS pada sesuatu, terlebih lagi mereka terbiasa
mendahulukan perbaikan pada kelemahan
Saya
mempunyai rekan yg merupakan contoh nyata dari tipe murid yang bodoh
ini. Sebut saja namanya A dan B, keduanya pernah tinggal kelas dan
termasuk murid yang tidak perduli dengan nilai bagus, sekarang si A
menjadi fotografer professional dg client dari perusahaan-perusahaan
terkenal di Indonesia dan si B menjadi montir professional yg disegani
di dunia rally mobil. Ambil contoh lain, Deddy Corbuzier semasa sekolah
juga tidak termasuk murid yang cemerlang, tetapi sejak kecil telah
menunjukkan kecintaan yg mendalam dengan dunia sulap. Sekarang, siapa
yang tidak mengenal Deddy Corbuzier. Contoh lain lagi adalah Rhenald
Khasali, beliaupun pernah tinggal kelas sewaktu sekolah tetapi
sekarang merupakan salah satu pembicara handal.

Di lain pihak,
yang dulunya murid yang pintar seringkali berakhir dengan bekerja di
kantoran, mungkin mereka menghasilkan banyak uang tetapi belum tentu
mereka sukses, karena mereka mungkin tidak terlalu menyukai apa yang
mereka kerjakan, hal ini karena dari kecil mereka diarahkan untuk
memperbaiki kelemahan dan tidak memperkuat apa sebetulnya kekuatan
mereka.

Jika anak anda termasuk dalam kategori anak pintar,
jangan terlalu cepat senang dahulu. Tetaplah gali apa yg ia sukai, apa
yg dengan senang ia lakukan, berilah support agar ia juga melakukan hal
yg ia senangi dan tidak hanya belajar terus menerus. Sedangkan jika
anak anda termasuk anak yg bodoh dan lebih menyukai kesenangannya
daripada belajar, carilah suatu alasan mengapa belajar itu juga penting
untuk mendukung kesenangannya.

Misalnya ia suka sekali dengan dunia otomotif, beri pengertian bahwa seorang ahli otomotif harus mengerti bahasa Inggeris
supaya dapat sukses di luar negeri, atau harus mengerti matematika agar nantinya mengerti mesin dengan baik, dsb.

Jika
sekarang anda bekerja sebagai seorang karyawan, andapun tentu
dibiasakan oleh perusahaan untuk ditambal kelemahannya. Setiap akhir
tahun setelah diadakan penilaian prestasi, pasti ada kelemahan si
karyawan yang diperhatikan oleh atasan dan kemudian dibuatkan "Plan for
Development" dengan mengikutkan karyawan tersebut pada suatu training
yang dapat membantu memperbaiki kelemahannya itu, sedangkan untuk
kelebihannya hanya diminta untuk dipertahankan.

Mereka yang
hanya memfokuskan diri pada memperbaiki kelemahan biasanya lebih sulit
menemukan impiannya dibandingkan mereka yang terbiasa fokus pada
kekuatannya. Jadi jangan terpaku pada kelemahan anda, fokuskan
perhatian anda lebih kepada kekuatan anda.



Sumber :
Unknown
Dicopy &paste dari mediacare



Tuesday, December 19, 2006

Olimpiade Korupsi

 

Sabtu, 16 Desember 2006

Olimpiade Korupsi


Setelah
ribut-ribut soal helipad kebanggaan orang Bogor, video mesum orang
Golkar, poligami orang Bandung, dan Pilkada Aceh yang dimenangi
orang-orang GAM, kini perhatian beralih ke Asian Games di Doha, Qatar.
Orang Indonesia ada di bawah orang Korea Utara dan Mongolia.

Dalam
daftar perolehan medali sampai hari Kamis (14/12), Indonesia berada di
urutan ke-21 dengan 2 emas, 2 perak, dan 12 perunggu. Korea Utara
(Korut) ada di peringkat 16 (5-8-14), sementara Mongolia di urutan
ke-20 (2-5-7).

Walau
negara mungil, Korut boleh menyombongkan diri karena sudah menguji coba
senjata nuklir. Indonesia bangsa besar yang malas berpikir.

Berkat
pembinaan ala komunis yang terencana, atlet-atlet Korut mampu berbicara
di berbagai ajang dunia. Pemimpin Indonesia hanya besar dalam soal
wacana, rakyatnya bonék semua, dan sebagian pengurus olahraganya
mendekam di penjara.

Penduduk
Korut 23 juta jiwa, produk domestik bruto (PDB) 40 miliar dollar AS,
dan nyaris tak ada utang luar negeri. GDP Indonesia 977,4 miliar dollar
AS, penduduknya seperlima miliar jiwa, dan pemimpinnya gemar berkunjung
ke luar negeri.

Olahragawan
Korut terbiasa hidup spartan. Pengurus olahraga Indonesia suka menyunat
dana pembinaan sehingga kondisi ekonomi atlet pas-pasan.

Luas
Korut 120.000 kilometer persegi atau 1/16 dari wilayah Indonesia yang
1,9 juta kilometer persegi. Mereka menepuk dada karena memenangi Perang
Korea, kita bangga menyerbu saudara yang berbeda agama.

Atlet
Korut senang makan bawang putih setiap hari. Atlet Indonesia sering
lari ke toilet saat pertandingan berlangsung karena gemar melahap
sambal.

Atlet
Mongolia ahli di cabang yang memerlukan konsentrasi karena telah
terbiasa semedi sejak usia dini. Tak ada pemimpin yang bersemedi sambil
berendam di sungai, tak ada tokoh agama yang berpoligami.

Atlet
Mongolia hebat di cabang berkuda karena dulu mempunyai Gengis Khan yang
menaklukkan sebagian besar wilayah Asia. Indonesia kini dikenal sebagai
"orang sakit dari Asia".

Mongolia
jagoan di cabang gulat. Sepanjang pengetahuan saya tak ada politisi di
sana yang tertangkap basah saat sedang "bergulat".

Thailand
kini menjadi raja olahraga di Asia Tenggara. Jangan-jangan prestasi
mereka semakin maju karena tentaranya sering melancarkan kudeta.

Singapura
banyak untung dari kita. Konglomerat hitam kabur ke sana, pejabat jual
pasir ke sana, dan orang-orang kaya membeli apartemen mewah yang
dibangun di pantai hasil reklamasi dengan pasir selundupan dari
Indonesia.

Dulu
orang Malaysia berguru ke sini. Lagu kebangsaan mereka konon meniru
dari lagu tradisional kita yang potongan liriknya berbunyi, "Terang
bulan, terang di kali/Buaya hidup, disangka mati."

Kita
sudah sering dipecundangi Vietnam, negara yang ibarat anak balita yang
baru belajar berjalan. Kita bangsa cepat tua sebelum matang untuk
menjadi orangtua.

Untuk
mengobati kekecewaan Anda, Jakarta jadi tuan rumah 2010 Corruption
Olympic Games, lomba korupsi yang pertama dalam sejarah. PBB, Uni
Eropa, dan ASEAN sepakat Jakarta jadi penyelenggara karena reputasi
korupsi kita.

Indonesia
dinilai cocok jadi tuan rumah karena korupsi di sini sudah jadi budaya.
Apalagi harga pemimpinnya dianggap murah dan situasi Jakarta
kacau-balau karena setiap orang—mulai dari gubernur sampai
gembel—bertindak sesuka hati.

Olimpiade
Korupsi diselenggarakan Indonesian Quarter-Jakarta Organising National
Group On Corruption Olympic Committee. Kalau disingkat jadi IQ-JONGCOC
alias "aikyu jongkok."

Tema
olimpiade bersejarah ini "Together We Can". Apakah bisa diterjemahkan
menjadi "Semua Bisa Diatur" atau "Bersama Kita Bisa", itu terserah
Anda.

Olimpiade
mengenal nomor lari, lempar-lontar, dan loncat. Olimpiade korupsi
mempertandingkan nomor Buronan Lari, Lempar Kesalahan, dan Kutu Loncat.

Emas
Buronan Lari direbut Sudjiono Timan, emas Lempar Kesalahan digaet yang
terlibat "VoucherGate". Emas Kutu Loncat untuk dia yang tak terima
kekalahan di pilkada gubernur meski gonta-ganti partai.

Olimpiade
mengenal loncat indah, di Olimpiade Korupsi ada Wacana Indah. Medali
emas direbut dia yang sering memberikan angin surga kepada kita.

Olimpiade
mempertandingkan berbagai nomor senam. Di Olimpiade Korupsi ada dua
nomor andalan, yakni Senam Poligami serta Senam Zaini. Pemenangnya Anda
tebak sendiri.

Di
olimpiade normal banyak nomor bela diri. Di Olimpiade Korupsi emas
nomor Bela Menteri Kelautan direbut Indonesia, menteri pertahanan
meraih emas nomor Bela TNI, dan pemerintah menggaet emas nomor Bela
Pengusaha.

Indonesia
menyapu bersih emas dua cabang unggulan cabang bola, yakni Sepak Rakyat
dan Pingpong Birokrasi. Tim Sepak Rakyat terdiri dari para anggota DPR,
sedangkan tim Pingpong Birokrasi diperkuat lurah, camat, sampai bupati.

Olimpiade mengenal angkat besi, di Olimpiade Korupsi ada Angkat dan Jilat. Peraih emasnya pembisik di sekitar Anda.

Emas
nomor Menembak BUMN direbut mereka yang disiapkan memeras BUMN untuk
menyambut Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2009. Perak diraih para
penjual aset berbagai BUMN ke luar negeri.

Indonesia
menjadi juara umum karena merebut semua medali emas. Bangga rasanya
melihat Merah Putih berkibar dan Indonesia Raya berkumandang di
berbagai arena.

Merdeka! Ah, belum.



http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/16/utama/3170465.htm

Anak-anak




Monday, December 18, 2006

"Papa Marah.."

PS: mohon maaf, harusnya ini udah dulu-dulu dimasupin ke blog, tapi apa daya, filenya baru ketemu (^^)
 
---


Jumat tanggal 20 Juli kemarin itu sungguh sebuah hari yang sibuk dan melelahkan.
Hari itu adalah hari laporan pajak, dan ternyata ada selisih cukup besar
antara "calon" laporan itu dengan setoran pajak yang sudah dilakukan..
dan itu membuat saya harus menelusur ulang catatan-catatan keuangan yang
ada, dan tentu saja.. mengecek barangkali masalahnya akan berimbas pada
jenis pajak lainnya...  Kemudian, hari ini adalah hari terakhir tim
audit independen melakukan pekerjaan lapangan di kantor kami, dan itu artinya
adalah permintaan data yang bertubi-tubi.. Lalu masih ada tagihan-tagihan
jatuh tempo yang harus segera dibayar, atau kami dikenakan denda..  Belum
lagi telpon-telpon dari rumah, yang mengingatkan harus cek ulang jadwal
ini dan itu, lalu.. dan yah.. dan lain-lain..  Itu semuanya, belum
termasuk bonus emosi, yang baru sedikit mereda pukul 16.30, sebelum sebuah
tudingan miring di sebuah mailing list membuat emosi kembali..    
 



Selepas jam kerja, rencananya akan ada jamuan entertain. Jamuan entertain
makan malam yang akan membahas hal-hal remeh temeh untuk sosialisasi antara
rekan-rekan kami dengan rekan-rekan perusahaan klien kami..  Dan setelah
mengalami semua "tuntutan" hari ini, rasanya itu akan menjadi
hiburan yang menyenangkan. Apalagi, setelah itu, rencananya, teman-teman
eks-SMP kami akan "kumpul-kumpul" reuni-tidak-resmi di rumah
salah satu kawan.  Ah, sayangnya, harapan itu tidaklah jadi kenyataan..
Entertain yang seharusnya rileks dan mencairkan suasana formal, justru
berakhir perdebatan sengit antara kawan yang satu dengan salah satu staf
klien.. dan itu, cukup membuat rusak suasana.. Dan yah, sehingga saya sampai
lupa bahwa setelah itu seharusnya saya mampir "kumpul-kumpul"
dengan rekan-rekan eks SMP kami dulu..    



Dari kawasan Sudirman sampai di rumah kami di Pamulang pukul 21.30 lewat,
sambutan dua bidadari cilik kami –yang terus terang, kami belum mampu
membuat mereka tidur sebelum pukul 21.00--  masih belum cukup membuat
suasana hati ini tenang. Senyum dan bercanda a la kadarnya saja yang sanggup
dilakukan, sebelum langsung membopong mereka semua bersiap tidur malam..
 Dan seperti belum puas, cobaan masih datang menghampiri.. Tiba-tiba
rusuk kiri saya nyeri luar biasa, sehingga putri bungsu kami yang tengah
dalam gendongan harus segera saya letakkan di kasur dengan mendadak. Cukup
mendadak untuk membuatnya kaget dan saya menangkap ekspresi rasa bersalah
di wajahnya. Salah paham, nampaknya. Merasa bersalah?  



Oh tapi saya tidak sempat memikirkan itu lebih lanjut. Saya sudah langsung
menelentangkan diri sambil mengerang pelan, tapi cukup untuk membuat istri
saya paham bahwa saya perlu bantuan.. dan segera ia berlari, dan duduk
di samping saya, menekan jemarinya di rusuk yang sakit itu.. Memang jadi
sakit luar biasa, tapi memang itulah jalannya.. karena rasa nyeri di rusuk
itu segera menghilang, meski pelan-pelan.  



Dan pada saat itu, tiba-tiba putri kecil kami yang belum genap 2 tahun
usianya tadi, naik ke rusuk kami, ingin menyeberang ke ibunya.. Entah bagaimana,
injakan kaki itu seperti menekan tombol, membuat kami mengerang dan mengejang
mendadak.. dan kumatlah kembali nyeri di rusuk kiri kami tadi. Gerakan
mendadak itu membuat putri kecil kami terjatuh. Terjatuh ke pangkuan Bunda-nya.
Untunglah begitu..  



Tapi, itu sudah cukup membuat ekspresi bersalah yang tadi sudah muncul
berubah menjadi tangisan panjang. Bukan menangis kesakitan, melainkan seperti
tangis tidak percaya..  



"Papa marah.." Itu adalah kata yang diulang-ulang dalam tangisnya..
 



Sementara itu, saya terbaring tidak berdaya, masih harus dibantu istri
menekan rusuk kiri yang sakit sementara saya sendiri menekan rusuk kanan
saya.. sehingga perlahan lenyaplah rasa nyeri di rusuk itu.. namun berganti
ia jadi rasa nyeri di hati.  



Dan saat itu, tiba-tiba semua masalah di dunia jadi tidak penting lagi..
 

Alamak, kami sudah melukai hati bidadari kecil kami
!?  



Putri kecil kami, Annisa, bersimpuh dengan tangan kirinya, sementara tangan
kanannya menutup mulut seperti takut atau tidak percaya.. Dan kata-kata
itu, "Papa marah.."  

Apakah erangan kesakitan saya tadi dipikirnya sebuah ekspresi kemarahan?
 



Tapi.. setelah dipikir-pikir, mungkin tadi itu, semua kekesalan saya yang
memuncak keluar pada apa yang menurut saya mengerang itu.. Yang putri kami
dengar, bisa jadi bukan erangan kesakitan, melainkan teriakan kemarahan..
 



Aduh, sekali lagi saya tidak mampu mengendalikan emosi..  

Sekali lagi, saya harus menyakiti perasaan putri kecil kami..  

Belum lagi 2 tahun, usianya..  



Alangkah egoisnya saya sebagai seorang pribadi  

Dan selama ini saya mengganggap diri saya cukup adil dan cukup bijak..!?
Oh ternyata malam ini membuka mata saya, bahwa saya masih jauh panggang
dari api..  



Apabila saya tidak mampu mengendalikan emosi saya, apabila saya masih cukup
sering merusak suasana hati anak-anak saya, apakah saya masih bisa dianggap
Ayah dan Kepala Keluarga yang naik atau cakap? Apakah saya masih bisa dianggap
sebagai pribadi yang baik atau cakap ?  



Rasanya saya masih harus belajar kembali..    



Terima kasih, bidadari kecilku, kamu sudah membuka mata ayahmu ini..  




 

Pamulang, 24 Juli 2006  


Sunday, December 17, 2006

Somewhere Out There

Somewhere Out There



Fv: Somewhere out there, beneath the pale moonlight,
someone's thinking of me and loving me tonight
Ty:
Somewhere out there, someone's saying a prayer,
that we'll find one another in that big somewhere out there


(*)Ty:
And even though I know how very far apart we are,
it helps to think we might be wishing on the same bright star

Fv:
And when the night wind starts to sing a lonesome lullaby,
it helps to think we're sleeping underneath the same big sky

Ty & Fv:
Somewhere out there, if love can see us through,
then we'll be together, somewhere out there, out where dreams come true


An American Tale-Soundtrack. Performed by Phillip Glasser (Fievel) & Betsy Cathcart (Tanya).  Pencipta? Tanya sama Disney Movies aja yah pls..


---



Mohon maaf bila pendahuluannya sentimentil. Saya selalu suka melihat bintang, terutama bila sedang bepergian, seperti hari ini (15/12/06).  Bagi saya, bintang dan lagu ini seperti jadi  harapan bahwa orang atau orang-orang yang saya rindukan nun jauh di sana juga sama rindunya dengan saya(ahem.. GR mode = ON ;p)


  


Saya rasa, pendahuluan  ini cukup ya?


---


 


Pernahkah Anda ketemu orang-orang yang kesepian di tengah keramaian ? Saya pernah. Tepatnya  bahkan saya pernah merasakan hal itu..  Rasanya serba salah. Menyendiri, tidak enak. Tapi bergabung dengan yang lain, kok tetap tidak enak juga.

Ada juga yang begitu tetapi kejadiannya malah sebaliknya:  ingin berada ditengah-tengah sekelompok orang, namun ketika kesempatan itu datang, ia malah merasa tidak diinginkan. Entah betulan entah hanya perasaannya saja, tetapi ia tetap saja merasa sendirian..

Ada juga beberapa kawan yang memiliki keterbatasan atau latar belakang tertentu. Dan karena hal itu mereka dipinggirkan.  Entah karena mungkin terbelakang mental, penyakitnya atau cacat tubuh yang disandangnya, atau eks napi yang sulit sekali diterima masyarakat..  dan lain-lain.

Banyak hal yang bisa membuat seseorang merasa sendirian dan kesepian. Dan ketika situasinya memuncak, mereka bisa sampai pada suatu titik dimana mereka bisa melakukan hal-hal yang mungkin akan disesalinya (eh mungkin menyesal pun sudah tidak bisa) seperti bunuh diri, misalnya..


----


Masalahnya mungkin tidak hanya ada dalam diri mereka. Orang-orang yang ada di sekelilingnya, kadang, meski tanpa disadari, ikut memperparah “kesepian” itu.  Bukan jarang kita jumpai anak-anak yang malah meledek seorang anak yang cadel dengan ikut-ikutan berlagak cadel. Atau kita sering memandang orang-orang yang melakukan kesalahan (dan ketahuan !) dengan sinis, bagaikan diri kita sendiri tidak punya kesalahan yang sama atau mungkin malah lebih fatal, cuma belum ketahuan saja.

Oh memang kita tidak mesti dan tidak harus bertanggungjawab atas nasib semua orang. Tapi saya ingin menceritakan tentang seorang anak, remaja tanggung kelas 3 SMP yang merasa hidupnya hampa. Ia merasa begitu sendirian dan.. entahlah.. saat itu ia merasa tengah dalam titik terhampa dalam hidupnya.. dan mulai berpikir untuk mengakhiri hidupnya..
Pada saat ia tengah memikirkan itu, di radio, seorang penyiar berkata: "..kenapa kok sedih? Ngerasa sendirian ?”


Si anak tertegun, kok cocok banget gitu yah..


 


Sang penyiar radio melanjutkan lagi, “Coba deh lihat sekeliling kamu. Ngga cuma kamu aja lho yang ngerasa begitu..”


Si anak tertegun lagi dan mulai menginventarisir teman-temannya. Ternyata.. ada juga yang “nasib”-nya sepertinya tidak jauh beda.. Lalu..selanjutnya..?


 


“Daripada kamu kesepian sendirian dan menunggu entah kapan ada yang mau menghilangkan kesepian kamu itu, kenapa bukan kamu yang mencoba membantu mereka yang kira-kira seperti itu?”


Eh..?


“Kalau bukan kita yang mulai duluan, siapa lagi ?”


 


Si anak mendadak seperti disadarkan bahwa ia bisa membuat perbedaan itu. Ia bisa membantu rekan-rekannya yang mungkin kesepian atau mungkin bermasalah, seperti juga dirinya. Si anak mendadak memiliki semangat hidup lagi.. dan ia sangat berterima kasih pada sang penyiar itu..


 


Remaja tanggung berusia 14-15 tahun itu berjanji untuk mencoba mengisi kesepian rekan-rekannya yang lain tanpa pandang bulu, siapa tahu ada diantara mereka yang memang memerlukannya, serta mencoba memberi inspirasi seperti yang dilakukan si penyiar radio, sebab ternyata terbukti ia sendiri tergugah olehnya..  Anak itu, bertahun-tahun kemudian, betul-betul sempat menjadi penyiar radio di kota lain, untuk acara pengantar tidur plus sedikit refleksi hidup.


 


Ternyata satu orang memang bisa memberi perbedaan. Sang penyiar radio itu, sengaja atau tidak sengaja, bisa. Sang remaja tanggung itu, juga kemudiannya sempat mengembalikan semangat hidup beberapa orang rekannya (bahkan karena acara itu, sempat jadi runner-up penyiar favorit pilihan pendengar, lho..)


 


Satu orang bisa (mulai) membuat perbedaan.


Ternyata memang benar bisa dilakukan.


Seperti anak yang mengembalikan bintang laut di tepi pantai, yang diejek orang sebagai perbuatan sia-sia; sebab bintang laut itu akan terdorong arus ke pantai lagi, ia berkata: “bagi yang sempat dikembalikan ke laut, tentu ada bedanya..”


 


Bagaimana dengan Anda ?


---


 


Galuh, Prambanan, Jawa Tengah,


15 Desember 2006


 


PS: Sst. bocoran nih ya.. Penyiar inspiratif itu inisialnya PS, sedang remaja tanggung dalam cerita ini, inisialnya PA (thanks 4 sharing. mafriend..)


(^^)V


 

Monday, December 11, 2006

Terakhir Soal Poligini: Kalau Baonk Ngoceh Soal Polygamy (Jangan Dengerin)

ini adalah tulisan terakhir tentang poligini yang saya link jadi blog dimari. Tulisan Denny Baonk ini, insya Allah tidak terjebak menuding salah satu pihak. Dan memang itulah yang ingin saya hindari. Nah, sudah begitu, tulisan ini juga memberikan sudut pandang baru melihat masalah ini. Hal itulah yang saya coba tawarkan kepada rekan-rekan sekalian..


Link

Thursday, December 7, 2006

(Bantahan) Benarkah Sahabat Ali Dilarang Nabi Berpoligami?

tulisan ini saya link, bukan untuk berdebat tentang poligami, tetapi hanya penegasan mengenai hadits sebenarnya tentang larangan nabi saw kepada ali ra untuk menduakan istrinya.
diluar soal itu, poligai itu tetap hanya rukshah alias keringanan. artinya kalo dalam bahasa saya munkin seperti pintu darurat: hanya boleh dipakai bila memang diperlukan, atau bila memenuhi syarat2 tertentu..
dan (ini untuk mengingatkan diri sendiri:) "elo mah maseh jaoh boooer.. belajar dolo sekian abad lageeee.. "
 
Link

Friday, December 1, 2006

Yayasan Penabulu

http://www.penabulu.or.id
Towards Transparency and Accountability of Public Finance Sector

Pengelolaan keuangan adalah persoalan yang pelik dan sangat peka. Sebab, ia berpotensi mengundang kecurigaan dan prasangka. Terlebih lagi bagi organisasi nirlaba, yang mengelola "uang rakyat" untuk kegiatan pelayanan masyarakat.