Monday, December 3, 2012

Pahlawan


Saya adalah penggemar cerita silat.  Cerita silat yang saya baca mulai serial karangan Khu Lung, Cin Yung, sampai ke Asmaraman S. Khoo Ping Hoo, sampe rekaan penulis lokal Gan KL dan OKT.   Saya juga menyukai cerita silat indonesia mulai dari Asmaraman S. Khoo Ping Hoo, S. Mintardja sampai ke Herman Pratikto.  Selain cersil, saya juga meyukai  komik mulai serial Dunia dalam 2 Warna sampai ke Detective Conan Asterix. Dan buku-buku lainnya deh..
     wpress : Penting ya Mas, cerita begini ?
     lumut : Ya maksudnya kan prolog, geto lowh :p
Dalam cersil/komik/buku-buku, pahlawan selalu digambarkan sebagai tokoh hebat yang melakukan perbuatan hebat. Kita mengenal tokoh-tokoh seperti Oddyseuss, Achilles, sampai ke Winnetou, Old Shatterhand.. sampai nama-nama yang betul-betul ada seperti Liu Bei, Zhuge Liang, Julius Caesar, Abraham Lincoln, Mac Arthur dan lain lain.  Tidak ketinggalan pula yang ada di buku sejarah kita seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, sampai Jenderal Soedirman. Semua orang ini, setidak-tidaknya dalam buku, diperkenalkan sebagai tokoh-tokoh hebat dengan perbuatan-perbuatan hebat. Betul ?!
Tapi apa iya sesimpel itu orang jadi Pahlawan?
Tidak. Saya tidak bermaksud mengecilkan arti pahlawan, justru sebaliknya.
Kita tahu keterbatasan media. Media seperti buku, bahkan blog, tidak mampu menangkap situasi riel seluruhnya. Yang pewarta lakukan melalui media adalah menangkap kejadian dalam satu lansekap sudut pandang dan atau nilai nilai tertentu, mengungkapkan siapa melakukan apa dimana kapan waktunya bagaimana untuk apa melibatkan siapa saja dan apa hasilnya serta apa tanggapan yang lainnya <– ini cuma kata saya lho..  Padahal bisa jadi di belakang itu masih ada hal-hal yang belum tampak; karena belum diungkap, tidak dianggap penting saat itu, atau perlu sudut pandang lain untuk mendapatkan bahwa ada masalah lain.
Ambil contoh 1998.
Sebenarnya apa sih yang membuat Pak Harto mundur ? Demo di gedung DPR/MPR 19-21 Mei 1998 itu ? Tekanan para menteri yang mengundurkan diri ? Ada tekanan militer ? Rekayasa CIA ? Atau jangan2 karena memang wangsit-nya menyuruh mundur ?
Entahlah.. Bisa jadi salah satu. atau gabungan itu semua
Sebagai pelaku sejarah, katakanlah dalam demo mahasiswa 1998, waktu itu ada Forkot ada FKSMJ belakangan ada Famred, dan…. ada yang lain-lainnya.  Siapa sih yang bisa disebut pahlawan di sini ? FKSMJ akan bilang Forkot bla bla bla sedang Forkot juga bilang bla bla bla.
Bagaimana sih sehingga seseorang atau senat mahasiswa memutuskan untuk bergabung ke a atau ke b ? Karena kebenaran ? Ahah.. semua pihak (sudah tentu) juga bilang begitu.
     wpress : Sebetulnya kamu itu mau ngomong opo tha,  Le ? Kok ceritanya jadi mbulet muter-muter gitu, tha ?
     lumut : Maksudnya sih mau ngomong situasi mbingungi itu lho mbah.. baca uraianku wis bingung, tha ?
     wpress : Bingung, memang.. antara situasinya membingungkan atau bahasamu yang membingungkan :p
     lumut : alamak jang!   Tapi kan.. ?! ah, sudahlah..!
Pada akhirnya saya pikir pahlawan itu ya cuma orang biasa kayak kita-kita gini.. Pilihan mereka serta skenario yang diset Allah SWT-lah yang membuat mereka di kemudian hari disebut pahlawan, atau pengkhianat (jika penguasa berikutnya tidak sejalan). Orang2 ini mungkin tidak membayangkan atau tidak kepikiran suatu hari nanti nama mereka akan diabadikan sebagai pahlawan. Yang masih hidup serta mengambil manfaat dari orang-orang inilah yang menobatkan mereka jadi pahlawan.
Orang-orang biasa itu mungkin adalah PNS atau TNI yang melakukan tugas rutinnya.  Bisa jadi juga mereka adalah pegawai swasta atau wirausahawan yang berusaha melakukan tugasnya atau bekerja sebaik-baknya. Tapi mereka konsisten melakukannya. Melakukannya yang konsisten, belum tentu dengan pandangan atau pikirannya.
Anda dan saya pun bisa jadi pahlawan. Jika kita konsisten melakukan tugas2 kita, atau konsisten melakukan kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain/orang banyak.
     wpress : Jadi inti tulisan ini apa ?
     lumut : jadi pahlawan itu.. membingungkan :D

tulisan inih, juga bisa dibaca di http://lumut.wordpress.com/2012/11/10/pahlawan/

No comments:

Post a Comment