Wednesday, November 22, 2006

tentang angkot yang berhenti di tengah jalan


Rabu pagi kemarin, tanggal 20 september, saya berangkat pagi-pagi sekali
dari pamulang -lebih pagi dari biasanya- ke kantor. hari ini saya ingin
lebih pagi di kantor, sebab ada lampiran untuk laporan pajak yang
terselip dan belum ketemu, padahal tanggal 20 itu tanggal laporan
pajak..!


jalur pondok cabe, meski lebih pagi, tetap saja padat meski
belum macet seperti kalo biasanya saya berangkat lebih siang... meski
masih pagi, namun orang-orang pagi itu nampaknya cukup bersemangat..
ehm.. setidaknya nampak dari cara mereka mengemudi yang.. apa ya..
kencang dan "lincah" ;p


sampai suatu ketika, kok ada angkot kosong
berhenti masih agak di tengah jalan.. orang-orang yang sudah
"bersemangat tinggi" tentu ngga mau jalannya dihalangi angkot yang
tidak punya disiplin lalu lintas seperti itu, termasuk saya juga sih
sebenere.. klakson pun riuh membahana seperti perayaaan tahun baru,
dan masih ada pula yang sempat memberikan bonus cacian.. sementara itu
saya lihat sang pengemudi sedikit panik..


lewat beberapa menit, saya mendadak tersadar bahwa di sisi angkot kosong yang berhenti itu tidak ada berdiri calon penumpang !
loh,
jadi angkot itu tadi bukan sedang mau menaikkan penumpang..! bisa jadi
ia.. mogok..di tengah padatnya lalu lintas orang-orang yang
terburu-buru berangkat ke tujuannya..


saya kok.. tiba-tiba.. merasa bersalah. kalo saja saya mau
bersabar sejenak, mungkin saya akan sempat melihat masalah sebenarnya..
dan reaksi saya ketika itu --karena tahu ia sedang punya masalah--
kemungkinan besar tidak akan marah-marah sehingga memberi "sedekah"
klakson.. tetapi karena saya sedang terburu-buru, saya melihat masalah
ini hanya dari sisi saya: bahwa angkot ini menghalangi jalan saya..
begitu saja..


hmm.. jangan2 begitulah semua "perselisihan" dalam hidup kita
terjadi: karena kita ngga punya waktu untuk melihat masalah dari sisi
orang lain..?

alamak.. mudah2an saya belum dihitung berbuat dzalim..

mohon ampun duh Gusti Allah..

Pamulang, 21 September 2006



2 comments:

  1. Ada hikmah yang bisa diambil dari peristiwa ini. Salam kenal dari Palembang.

    ReplyDelete
  2. salam kenal juga ya, yuk..

    btw, istri kami kelahiran plaju, tapi asli a dari 10 ulu.. sedang kami pernah cukup lama tugas di pangkalpinang..

    ReplyDelete