Wednesday, November 22, 2006

Juga Madrasah Cinta


Saya pernah mengenal sebuah keluarga yang
hidupnya pas-pasan.. Oh bukan pas butuh pas ada duit.. tapi betul-betul pas di
garis kemiskinan.. Tidak cukup miskin untuk dikasihani, tapi juga tidak cukup
kaya untuk bisa membeli sedikit kemewahan..



Suatu saat, karena satu dan lain hal, uang mereka tinggal Rp8.000,- di tanggal
24.. masih ada 3 hari lagi sebelum gajian.. Tapi yang membuat miris adalah
mereka kehabisan susu anak satu-satunya, padahal anak ini boleh dibilang ngga
suka ASI.. O iya, mereka hampir kehabisan beras dan minyak tanah..



Akhirnya, mereka menjual semua koran bekas yang ada di rumahnya, dan
sebuah kipas angin rusak, dan mendapatkan harga yang cukup untuk satu box SGM
yang 150g. Yah, disiasati takarannya agar bisa cukup untuk 3 hari. Sambil
sedikit memaksa anak untuk ASI bila memungkinkan..

Orangtuanya ? Oh mereka lebih memilih berpuasa.. Bersahur tiap hari hanya
dengan sebungkus mie.. dan berbuka dengan air putih..

Yah, orang boleh menyebut religius, boleh menyebut memanfaatkan situasi.. tapi
kalo saya sih bilangnya menyedihkan..

O ya, uang 8.000 itu dibelikan 3 bungkus indomie, beras sedikit, dan
minyak tanah.. (harga tahun 2003, tapi ya tetep aja sedikit dapetnya)



----

Kisah ini dituturkan langsung oleh yang bersangkutan untuk saya, pada saat tiba giliran saya yang mengeluh hidup kok
rumit sih..

Dan kalo denger ceritanya, ternyata apa yang rumit buat saya itu ngga ada
seujung kukunya masalah dia.. jadi pengen malu..

(Dan saya tahu masih buaaaanyak lagi di negeri ini yang lebih susah dari ini)



Tapi bukan soal kesulitan hidup itu yang mau saya ceritakan.. Tapi betapa
orangtua rela sengsara demi anaknya.. Biar orangtua ngga usah makan asal
anaknya bisa makan..



Tulisan Mas Bayu Gawtama yang ini, membuat saya inget lagi sama pasangan yang di atas tadi..


Ironis, karena saya masih selalu lupa bersyukur sama Allah, bahwa dia sudah
begitu baik sama saya.. Yah, mudah2an dengan baca ini lagi, mulai sore ini,
saya ngga lupa lagi..




Pamulang, 14 Maret 2006

2 comments:

  1. hebat ya orang Indonesia Mas? Bingung juga saya mau sedih atau kagum sama orang-orang kayak gini.

    ReplyDelete
  2. kadang saya suka bingung juga mas..
    di satu sisi saya kasihan dengan kehidupan minim yang terpaksa harus mereka jalani,
    di sisi lain, saya kagum bahwa mereka mampu bertahan hidup.. dan mensyukuri hidup itu, bukan sebagai pelarian dan bukan tidak mau berusaha, tetapi setelah berusaha semampunya dan bagaimanapun hasil akhirnya.. itu dianggap sebagai anugerah bagi mereka

    apakah yang begitu itu bijaksana atau bukan, saya tidak tahu.. saya hanya membandingkan dengan diri saya yang secara ril di atas mereka, tapi masih juga mengeluh dan kadang2 suka berprasangka buruk sama Yang Punya Hidup..
    pada detik membandingkan itu, tiba-tiba saya merasa lebih miskin, Mas

    ReplyDelete