Monday, July 1, 2013

Indah Pada Waktunya


Rencana TUHAN selalu indah pada waktunya. 
Demikianlah yang selalu kita dengar tulisan atau khutbah berkenaan dengan "prasangka baik pada TUHAN". 

Pertanyaannya: seberapa percaya kita pada kalimat itu? Seberapa yakin kita bahwa TUHAN menyiapkan akhir yang indah buat kita? 

Saya sendiri sempat putus asa kok dengan itu. 
Rasanya rencana saya itu udah pasti baiknya, udah pasti baiknya.. tapi ya kok TUHAN belum kasih terwujud juga yaaa.. 

Belum lama ini saya membutuhkan sejumlah dana besar untuk kawin lagi modal usaha dan beberapa rencana lainnya.   Dalam pikiran saya dan istri saat itu, kami akan menjual rumah saya di Bintaro Coret yang belum lunas cicilannya itu, dan lebihan setelah melunasi sisa KPR masih cukup untuk modal usaha, dan DP rumah lagi di daerah yang lebih prospektif lagi kenaikan investasinya.  Lain itu, kami juga masih akan pegang sejumlah lebihan dana di bank.

Nah, luar biasa apa kali bagusnya tampaknya kan rencana ini? 

Dua bulan berlalu sejak kami menawarkan rumah itu dijual, ada lebih dari 8 calon pembeli yang berminat, tetapi kok ya di saat saat terakhir kok ya ngga deal juga :( 
Apaa ya yang salah..? Saya sampai-sampai sempat sambat sama Gusti ALLAH loh: lha yok opo tah Gus kok ra payu payu ki njuk rencanaku sing apik tenan kuwi njuk piye? Kok ya ngga laku laku ini, trus rencana hebatku itu apa kabarnya, TUHAN? 
Rasanya seperti TUHAN menelantarkan kami <--oke itu tuduhan serius buat TUHAN.. Tapi saat itu, itulah yang kami saya rasakan..

Dan rasa ditinggalkan itu kian hebat setelah beberapa rumah tetangga saya di situ terjual dengan mudah --eh, ada yang masih kebanjiran penawaran sih.. Tapi sempat apa kali lah dengar berita apanya itu kan? 

Hari ini, pas mampir ke sana --oiya kami sendiri tidak tinggal di situ sejak 2009-- dapat tambahan keterangan bahwa harga jual rumah tetangga itu, dan penawaran yang masuk buat rumah tetangga yang lain, nyaris dua kali lipat harga yang kami pasang. 
Dua kali! 
Masyaa ALLAH.. 
Alamak..! Rugi kalilah kami bila rumah kami terjual pada harga yang kami minta.. 
Pada detik itu mendadak saya merasa bersyukur bahwa TUHAN, ALLAH SWT, lebih tahu apa yang baik bagi kami. 

Oke.. sementara ini kami masih harus kerja keras untuk menutup cicilan KPR yang seperti ngga habis habis itu, dan masih kerja keras mengumpulkan modal tambahan yang kami perlukan itu 

Moral cerita yang ingin saya sampaikan:  
Ketika tampaknya rencana kita berantakan,  yang perlu kita lakukan ada dua:
- evaluasi rencana, jangan2 rencana kita memang ngaco..
- dan tetaplah percaya bahwa rencana TUHAN jauh lebih indah dari rencana manusia.. dan Dia akan membuatnya indah pada waktunya. 

 -----
Saat ini ada beberapa rencana lagi yang seperti meleset.  Tapi kali ini saya (lebih) yakin bahwa TUHAN menyiapkan akhir yang indah di balik itu semua  --sepanjang kita tidak kehilangan keyakinan dan tetap berprasangka baik pada-Nya :-) 

Saya yakin teman teman semua lebih baik dari saya dalam soal ini.
Akhir kata, mohon maaf jika ada tulisan di atas yang kurang berkenan..

No comments:

Post a Comment