Saturday, May 19, 2007

Ketika Cinta Bersembunyi..

Have I told you lately that I love you
Have I told you there’s no one else above you
Fill my heart with gladness
Take away all my sadness
Ease my troubles that’s what you do

For the morning sun in all its glory
Greets the day with hope and comfort too
You fill my life with laughter
And somehow you make it better
Ease my troubles that’s what you do

 

There’s a love that’s divine
And its yours and its mine like the sun
And at the end of the day
We should give thanks and pray
To the one, to the one

Have I told you lately that I love you
Have I told you there’s no one else above you
Fill my heart with gladness
Take away all my sadness
Ease my troubles that’s what you do
….

 

Pernah nggak  Anda merasa bersalah karena ternyata orang yang sangat Anda sayangi merasa tidak yakin Anda mencintai dia atau tidak ? Saya pernah. 

 

Sudah beberapa waktu ini, saya pulang kantor cukup malam, di saat anak-anak kami sudah tidur. Setelah beristiorahat sebentar, maka saya akan mulai bekerja lagi.   Hari itu pun tidak terkecuali. Hari itu, waktu itu, saya tengah bekerja di meja kerja saya di rumah, di dekat TV.   Seperti biasa, waktu itu sudah menjelang tengah malam, persis seperti saat ini, saat saya menuliskan ini. 

 

Tiba-tiba ada derit pintu yang terbuka dan muncullah salah satu putri kami. Setelah menyapa sebentar, ia langsung tiduran di depan TV yang menyala (ini sebetulnya pemborosan sebab sebetulnya saya tidak menontonnya juga).  Dan begitulah ia, si kecil ini, tiduran di depan TV, antara mengantuk dan menonton. Biasanya, saya ngga terlalu protes sebab dalam waktu 10-15 menit juga ia akan segera tertidur pulas dan segera saya mengangkatnya kembali ke kamarnya.

 

Hari itu, setelah lewat 15 menit. Ternyata ia masih memperhatikan acara TV. Wah, untungnya acara di TV sedang bukan yang tidak-tidak. Saat itu tengah acara berita dari sebuah stasiun TV.

Ingin tahu, saya ambil posisi tiduran di sampingnya. Ternyata ia memang tidak langsung sadar bahwa saya ada di sampingnya. Namun, ketika ia sadar, ia hanya melengos pelan, maksud saya menoleh ke saya sebentar lalu kembali memperhatikan TV –yang entah ia paham atau tidak isinya— sambil berkata, “Papa kerjalah..”

Terdiam sebentar, lalu ia menengok lagi, “Papa main komputer lah.. Ngga usah temenin aku lah..”

 

Seketika itu saya tahu saya sudah membuat kesalahan dengan mengabaikan waktu untuk keluarga. Oh memang pekerjaan saya sedang banyak-banyaknya, tapi tetap saja saya merasa salah: sampai-sampai anak ini sudah merasa terbiasa dengan ketidakhadiran saya di sisinya.

 

Saat itu, rasanya seluruh dunia jadi ngga penting lagi.

Saat itu saya Ingin punya waktu yang berkualitas dengan keluarga saya, khususnya si kecil ini.

 

Sebab saya bekerja adalah agar ia bisa menjalani kehidupannya, sekarang dan esok. Bahkan bila saya ada masalah dan down, melihat mereka, saya akan bersemangat kembali. 

Bila  kerja keras saya justru menghancurkan impian itu, lantas apa artinya semua kerja keras itu selain hanya untuk memuaskan ego saya saja ?

 

Duh. Saya salah lagi deh..

 

And have I told you lately that I love you
Have I told you there’s no one else above you
You fill my heart with gladness
Take away my sadness
Ease my troubles that’s what you do

 

Take away all my sadness
Fill my life with gladness
Ease my troubles that’s what you do

Take away all my sadness
Fill my life with gladness
Ease my troubles that’s what you do

 

 

----- ams

 

Lirik lagu Have I Told You Lately diambil dari http://www.lyricsfreak.com/r/rod+stewart/have+i+told+you+lately_20117585.html

Tapi sebenere dibanding Rod Stewart, saya lebih suka versi “Mbah Brewok” Kenny Rogers,  heheh.. lebih suasana ngopi, gitu loh..

5 comments:

  1. ternyata ada juga ya perasaan kaya gitu buat para ayah ...
    hiks ... masih untunglah hati nuraninya terbuka n ngga pernah ada kata terlambat bang ...
    daripada tidak sama sekali ....
    btw suka juga dengan lagu rod stewart-nya ...

    ReplyDelete
  2. insya Allah, ayah yang manapun akan punya perasaan ini.. secara ayah kan juga manusia, :-)

    btw imho ada lagi yang membuat para ayah akan merasa sangat sedih. yakni pada saat ia merasa tidak mampu memenuhi permintaan/kebutuhan keluarganya. bentuknya macam-macam sih, tapi intinya ketika ia merasa gagal sebagai ayah atau kepala keluarga.

    sayangnya, bentuk kesedihannya juga macam-macam. ada yang sekedar sedih sambil berikhtiar lebih keras, ada yang malah "sok kuasa" dan malah terjerumus pada KDRT atau malah kekerasan/kejahatan lain yang akan merugikan dirinya sendiri.

    ReplyDelete
  3. ta'pikir ngga perasaan seperti itu dimata para suami n ayah ... ternyata ada ... ya mungkin memang harus seperti itu kali mas ... menjadi ayah n suami yang bertanggung jawab kepada keluarganya, terutama istri n anaknya ...
    makasih loh ya mas udah sharing ... ternyata menjalani kehidupan berumah tangga tuh sulit banget, semakin nambah umur pernikahan semakin banyak cobaan n masalah yang ada, tinggal bagaimana kita menjalaninya kali ya mas ...
    xixix ... soalnya umur pernikahannku udah 8 thn mas, n masalahnya juga bejibun banget ...
    jadi curhat ma mas ari nih ... ngga pa-pa ya mas ...

    ReplyDelete
  4. insya Allah, mbak. memang pernikahan tidak selalu setiap saat "happily ever after".
    kami sendiri baru married 5 tahun dan si "masalah" itu hampir selalu muncu, tapi bergantian dengan "anugerah".

    mohon maaf tidak bermaksud apa-apa selain hanya sekedar sharing. duluuuu banget sebelum married, ada seorang ustadz yang sempat ngasih tau kami begini (teksnya seingat saya ya?)
    "bahagia dan sengsara itu sebenarnya hanya pantulan cermin atas masalah sebenarnya. untuk sebuah masalah yang sama rumitnya, si A bisa tetap merasa tentram sedang bagi si B bisa saja merasa tertimpa musibah.semua kembali dari cara dia menyikapi masalah. kalau seperti itu, kenapa bukan kalian saja dari awal sepakat menentukan sikap yang akan diambil supaya hidup ini tetap berasa indah dalam situasi apapun?!"

    terus terang, sampai saat ini, kami sendiri belum mampu betul2 menuruti nasehat ini. tapi siapa tahu, mbak henny mampu lebih baik dari kami. insya Allah. :)

    ReplyDelete
  5. insya Allah mas ... mungkin memang jalannya hidup seperti itu kali ya mas ...
    ada yang bilang juga " istri adalah amanah di pelukan suami dan suami adalah amanah dipangkuan istri & bisakah masing-masing dari kita menjalankan amanah tersebut dengan pertanggungjawaban kepada Sang Khalik" ...
    btw TFS loh mas ...

    ReplyDelete