Thursday, January 24, 2008
Taufiq Ismail: Ketika Mulut Tak Lagi Berkata
Tapi ya ngga apa-apa. Saya berniat sharing di tempat saya. Sekalian buat ngingetin diri sendiri bahwa pada suatu hari nanti.. akan datang hari.. mulut dikunci.. kata tak ada lagi
akan tiba masa tak ada suara.. dari mulut kita
Elu orang kagak bakal bisa bo'ong lagi, Le.. Soalnya yang bakal ngebeberin semuanya itu jari-jari elo tangan dan kaki, semua bagian dari elo, yang tidak bisa elo kontrol sendiri kayak mulut dan lidah.. so watch out.. kalo kesannya elo dibiarin, ya itu kesan ajah.. Gusti Allah tidak tidur, Le.. semua yang elo lakuin, pasti diminta pertanggungjawabannya, Le
Thole.. Thole.. Mbok gek ndang tobato yoooo..
Penyair Taufiq Ismail menulis sebuah artikel tentang Krismansyah Rahadi (1949-2007) di majalah sastra HORISON. Krismansyah Rahadi (1949-2007): KETIKA MULUT, TAK LAGI BERKATA
TaUFIQ ISMAIL
Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, "Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?"
Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa. Saya tanyakan kapan mesti selesai. Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi relijius.
Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya suka betul. Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga. Minggu ketiga inspirasi masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu keempat tetap buntu. Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, " Chris, maaf ya, macet. Sori." Saya akan kembalikan pita rekaman itu.
Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam itu, ketika sampai ayat 65 yang berbunyi, A'udzubillahi minasy syaithonirrojim. "Alyauma nakhtimu 'alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun" saya berhenti. Maknanya, "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." Saya tergugah. Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini
luar biasa!
Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagi tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya. Bismillah. Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai. Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata.
Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon, "Chris, alhamdulillah selesai". Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul inspirasi lirik tersebut. Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali.
---
Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye ? Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye: Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat,
lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi.Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata.
Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya.
"Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65..." kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat
mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri!
Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia
sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia,saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya. Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai. Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang!
Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari!
Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benarbenar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi.
---
Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya
tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak.
Mengenai menangis menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi dengan Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.
* * *
Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya.
Chrisye terkejut.
"Kenapa Bang, kurang?"
Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya. Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya.
Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar. "Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi. Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun 'kan?"
Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga. Kalau saya berkeras menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.
* * *
Pada subuh hari Jum'at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album sountrack, 20 album solo dan 2 filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung masjid setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya. Amin. #
Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik : Taufiq Ismail
Lagu : Chrisye
Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba
Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya.... sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu yang hina
1997
---
Btw, video lagu ini (dalam versi yang nangisable) bisa dilihat di sini
Link
Monday, January 21, 2008
Penghargaan
awal-awal memang rasanya senang. seolah-olah kerja jadi nyantai. tapi lama-lama kita jadi waspada kok. antara mana "bagoos" yang memuji dan mana "bagooos" yang menyindir. lama-lama, tidak perlu diberitahu pun, orang mengetahui kesalahannya sendiri. dan
karena kalau pun ketahuan juga yang dicari solusi, seseorang yang melakukan kesalahan dengan cepat belajar untuk memperbaiki kesalahannya dan atau bekerja dengan lebih baik.
alhamduliLlah, saya pernah ketularan situasi positif itu.
saya juga pernah bekerja di tempat yang isinya marah-marah melulu. hampir untuk segala sesuatu dicari siapa yang salah. akhirnya, semua orang terbiasa mencari kambing hitam untuk kesalahan yang ia mungkin perbuat (ngga penting siapa yang salah, yang penting bukan guwe ;p)
dan alhamduliLlah, saya sudah terlepas dari lingkungan itu.
sekarang saya belajar bahwa tidak setiap orang bekerja hanya untuk sekedar mencari uang. tidak setiap orang selalu menuntut kompensasi yang setara atau berlebih dibandingkan pekerjaan itu sendiri.
lho ngga percaya ? coba tengok abdi dalem keraton ngayogyakarta hadinigrat.. itu adalah contoh yang paling mudah.
ternyata ada yang lebih dari sekedar uang sehingga seseorang loyal pada perusahaannya dan bahkan rela lembur tiap hari tanpa dibayar hanya agar perusahaan itu dapat menyelesaikan pekerjaannya sebelum batas waktu yang ditetapkan.
salam, ari.ams
---------- Forwarded message ----------
From: resonansi_2002
Date: 21 Jan 2008 17:13
Subject: [resonansi] Penghargaan
Penghargaan
oleh Sonny Wibisono
"Ada dua hal yang diinginkan orang lebih daripada seks dan uang,
yaitu pengakuan dan pujian."
-- Mary Kay Ash, pendiri, Mary Kay Cosmetics
INILAH kisah I Made Suardana. Dalam blognya, orang Bali yang bekerja di sebuah resort bintang lima di Kepulauan Turks and Caicos, British West Indies ini, berkisah tentang pengalaman yang baru saja dilaluinya. Biasanya dia tak hirau akan isi dari papan pengumuman yang biasa dipajang di kantin kantornya. Dia selalu datang, makan, dan pergi. Begitulah kebiasaannya setiap harinya tanpa menghiraukan papan pengumuman di depannya.
Namun hari itu, dia sangat terkejut. Secara tidak sengaja memandang ke arah deretan foto-foto karyawan di dinding di perusahaannya. Eh, ternyata fotonya terpajang di sana. Lebih terkejut lagi, dia menyaksikan fotonya dalam ukuran 10R itu diberi embel-embel "Employee of The Month for September 2007". Olala… seakan mimpi, dia terpilih menjadi satu dari ratusan karyawan yang bekerja di sana. Terbayang di depan Made, sertifikat dan bonus $150 menantinya. Dia juga berhak mendapat satu tiket untuk menjadi nominee Employee of The Year dengan bonus $1000- $1500.
Beberapa perusahaan di Indonesia juga telah melakukan hal yang sama. Mereka memberikan penghargaan kepada setiap karyawannnya atas kinerja yang dicapainya. Secara kasat mata, memang baru terbatas pada beberapa perusahaan saja. Yang mencolok adalah restoran cepat saji. Wajah dari karyawan yang berprestasi dipajang dekat kasir saat kita membayar makanan yang kita pesan. Mengapa perusahan-perusahaan perlu melakukan hal itu?
Pemberian insentif berupa uang bagi karyawan memang sangat menyenangkan. Survei yang dilakukan perusahaan penempatan tenaga kerja di Amerika, Robert Half International menemukan hasil 46% kepala bagian keuangan menganggap uang merupakan sarana yang paling baik untuk menunjukkan penghargaan kepada karyawan. Para manajer sering beranggapan bahwa orang hanya termotivasi oleh uang.
Namun, penghargaan tidak harus berupa uang. Seperti yang dilansir situs www.portalhr.com, para ahli di sana berpendapat penghargaan berupa uang tunai dan non uang sebenarnya sama-sama efektif dalam menyenangkan hati karyawan. Artinya, pujian pun bisa membuat tenteram suasana hati pegawai. Sayangnya, menurut Roger Flax, Direktur Motivational Systems banyak manajer mengabaikan atau kurang menghargai kekuatan pujian.
Bicara soal penghargaan non uang, kita harus kembali kepada fitrah karyawan sebagai manusia biasa. Karyawan juga manusia. Setiap manusia, memiliki kesamaan mendasar, ingin dipuji, didengarkan, dan dihormati. Kadang dengan pujian yang tulus pun, karyawan akan merasa tersanjung dan dihormati. Sedikit pujian dapat memberikan dorongan, semangat untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan atas terselesaikannya suatu pekerjaan dengan baik, merupakan salah satu motivator utama kinerja karyawan.
Manusia bukanlah sekedar makhluk fisik semata, tetapi juga makhluk spiritual. Mereka butuh penghargaan atas kontribusi yang telah mereka lakukan. Memberikan pengakuan sebenarnya sangat mudah dilakukan dan tidak mahal untuk didistribusikan, jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Menyenangkan hati orang lain pun tidaklah merepotkan dan malah tidak membutuhkan biaya. Sedikit pujian pada teman kantor saja bisa menenteramkan suasana hatinya.
Namun memang pada kenyataannya, memberikan pujian ternyata tidaklah mudah. Jauh lebih mudah bagi kita untuk mengkritik orang lain.
Sumber: Penghargaan, oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di Jakarta
Monday, January 7, 2008
Siluet
taken with a very big help of mr juli prijanta,
on the top of the "tower" of a carrier-ship. yes I was on the port of kanda-i, at 17:00
how could I got up there ? hehe that's a little secret of me (^^)
not so long time a go..
there was a boy who thought he can change the world..
but he's wrong..
he failed to change everything..
not even a single thing..
except.. himself.
...
u know the rest of this story, don't you ? *clink*
Wednesday, January 2, 2008
MasGaw: Banjir Belum Surut, Ratusan Ribu Pengungsi Bertahan di Tenda Darurat
menyebarluaskan informasi
meski mungkin sebagian kita tengah merayakan tahun baru dengan meriah, jangan lupa bahwa sebagian (juga) dari kita tengah bersedih dan kuatir akibat bencana alam yang melanda sebagian negeri ini
Link
Sapo Tahu
Rating: | ★★★★ |
Category: | Other |
BAHAN:
- 2 bks egg tofu rasa udang, potong bulat 1/2 cm
- 4 bh jamur shitake, rendam, tiriskan
- 100 gr kailan, potong 4 cm
- 3 btg daun bawang, potong 4 cm
- 50 gr kacang mete, digoreng
- 100 gr tepung maizena
- Minyak goreng
BUMBU:
- 3 cm jahe, iris tipis
- 3 siung bawang putih, memarkan, cincang
- 2 sdm saus tiram
- 1 sdm kecap asin
- 1 sdt lada
- 1/4 sdt garam
- 1 sdm tepung maizena, cairkan
- 250 ml air kaldu
- 3 sdm minyak goreng
CARA MEMBUAT:
1. Lumuri tofu dengan tepung maizena, hingga rata, goreng hingga kuning
kecokelatan, angkat, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum, masukkan jahe, saus
tiram, kecap asin, garam, lada, aduk rata. Masukkan jamur, kailan, daun
bawang, tambahkan air kaldu, biarkan mendidih, masukkan cairan tepung
maizena, aduk rata.
3. Setelah cairan mendidih, masukkan tofu dan kacang mete, masak sesaat.
Untuk 6 porsi
Bebek Peking
Rating: | ★★★★ |
Category: | Other |
Untuk 6 orang
BAHAN
* 1 bebek seberat 1,8 kg
* 1/2 mentimun ukuran sedang
* 4 daun bawang
* Saus
- 1 kaleng kecil taoco
- 3 sdm gula
- 2 sdm minyak
WAKTU:
Lama persiapan 15 menit,
Lama memasak sekitar 2 jam.
CARA MAKAN:
Ambil selembar kulit lumpia, olesi dengan saus. Letakkan sedikit mentimun,
daun bawang, kulit dan daging bebek, lalu lipat menyerupai lumpia
CARA MEMASAK:
1. Bersihkan dan keringkan bebek. Simpan di tempat dingin semalaman.
2. Serut mentimun dan daun bawang tipis memanjang
3. Panaskan oven lebih dulu hingga 200 derajat Celcius. Taruh bebek pada
rak grill di atas loyang. Panggang selama 1 1/4 jam hingga bebek berwarna
cokelat tua dan garing.
4. Untuk sausnya, panaskan 2 sdm minyak goreng dalam panci kecil.
Tambahkan taoco dan gula. Masak selama 1-2 menit.
5. Kupas kulit bebek dan potong-potong ukuran 5 cm. Sajika pada piring yang
sudah dipanaskan. Potong-potong daging bebek ukuran 5 cm, sajika dalam
piring terpisah.
Love, So Simple [ai hen jiandan]
Ini lagu bagus banget. Ya ngga cuman musiknya, tapi juga liriknya.
Jujur aja, baru denger pertama kali pas sabtu kemaren dinyanyiin Jude di acara Chen Sing. Setelah bongkar arsip mp3, lho ternyata punya. Bahkan ini albumnya tahun 2002, prends dan tanggal di arsip mp3 itu 2006. jadi sejak gw ada mp3-nya setahun lalu, kagak pernah di dengerin. Cucian deh gw.
Ya mungkin karena gw dengernya pertama dari Jude yang suaranya ngebariton, David Tao jadi agak kurang greget jadinya, agak sweet kesannya. Googling, nemu versi lebih baru dari Lu Xue Rui yang sedikit lebih macho nyanyinya. Kalo mau denger lagunya, baru gw upload yang versi David Tao di sini.
Ài Hěn Jiǎndān Táo Zhé wàngle shì zěnme kāishǐ Reff I love you rúguǒ nǐ háiyǒu yīxiē kùnhuò (music) come on, now | Love, So Simple David Tao
|
Forever Love
Kalo orang udah jatuh cinta, sebab pertama mengapa jatuh cinta kadang udah ngga penting lagi. Yang orang itu rasakan yang buruk-buruknya si dia aja jadi baik, apalagi yang udah baik..
Dan kalo orang udah jatuh cinta, segala sesuatu di sekeliling dia akan mengingatkan dia pada si jantung hati, setiap gerak langkah kita, bahkan hidup kita sendiri, seolah-olah buat dia semua
Bukan soal benar atau salahnya nih, hanya aja mau mengingatkan rasanya orang jatuh cinta..
Kali aja ada yang sedang jatuh cinta.. awas bro/sis, jangan jatoh betulan (^^)
Forever Love Wang Lee Hom oh... cái liǎojiě zìjǐ xiàng wēifēng shénqí suǒyǐ wǒ yào měi nián yánjiū nǐ de xiàoróng
wǒ zhè yī bèizi qù ài nǐ nǐ huì shì suǒyǒu àiqíng, shì cháng zuì měi zuìyuǎn de lǚxíng ǒu'ěr zǔ'ài wǒmen de qiánjìn, gǎndào nǐ de tǐwēn zài wǒ huáilǐ, xiàng yángguānghéxù wǒ de bù āndìng bùkěsīyì, zhèngmíng wǒ ài nǐ de lǐyóu Repeat Reff nǐ gǎndòng de yǎnjing, wǒ chénmò de shēngyīn jiùràng wǒ zài shuō yīcì oh forever love | Forever Love Alexander Wang
matamu yg mengharukan, oh forever love |
Terjemahan dapat dari Kafe Gaul tapi diedit sama Mr. T, dengan sedikit catatan ngga berani menjamin terjemahan ungkapan/peribahasa Mandarin.. So pls CMIIW, katanya
Kalem, broer, elo ngaco aja gua kagak ngerti kok ;p Tnx 4 d translation
Sinar Rembulan Mewakili Isi Hati Siapa ? [yueliang daibiao shei de xin]
Tau lagu Yueliang Daibiao Wo De Xin-nya alm. Teresa Teng, dong? Iya, itu lagu klasik banget, memang. David Tao membuatnya lebih modern, lebih berani mencoba main-main dan gaya R&B-nya kesannya emang jadi lebih nyantai.
Sayangnya kalo buat ane, unsur romance-nya emang jadi ngga sesyahdu *halah* yang versi Mama Teresa kale.
Rasanya di banyak tempat di Asia, suasana bulan purnama atau sinar bulan selalu dikaitkan dengan momen asmara. Sayangnya, dengan demikian, Sang Bulan juga menyaksikan momen putus asmara dan juga jomblo-ers mencari cinta *halah*
Buat sebagian orang yang cukup beruntung, kadang suasana yang diterangi rembulan sudah cukup mewakili isi hati. Buat sebagian yang lain yang lebih realistis, sinar bulan ternyata ngga sama (ya iya lah, sesuai tanggal dunk ah)
Nah, masalahnya, apakah cahaya rembulan yang berubah-ubah itu lantas mencerminkan cinta Anda ? hehe.. mudah-mudahan tidak ya prends..
Yuèliang Dàibiǎo Shéi De Xīn ?
wǒ ài nǐ yǒu jǐfēn (dǎdòng wǒ de xīn) (yī duàn qíng) (cóngcǐ wǒ huì yǒngyuǎn sīniàn) nǐ ài wǒ yǒu jǐfēn nǐ qù kànyīkàn | Sinar Rembulan Mewakili Isi Hati Siapa ?
bulat sinar bulan di langit, menyaksikan manusia silih berganti bertemu dan berpisah cahaya bulan di awal tgl 15 (sedikit menyedihkan) |